Festival Seni Budaya Melayu Ke-9 Tahun 2013 Kalimantan Barat di Kabupaten Sambas berlangsung sukses. Perhelatan event akbar yang dimulai pada 24 Agustus lalu secara resmi ditutup Bupati Sambas, dr Hj Juliarti Dj Alwi MPH, Sabtu Malam (31/8) di Panggung Utama FSBM Area Stand Pameran, disaksikan Ketua Umum DPP MABM Kalbar Chairil Effendi, Ketua MABM Kab Sambas Burhanuddin A Rasyid, Wakil Bupati Sambas, Sekda Sambas dan jajaran Forkopinda serta tokoh agama dan masyarakat.
Warga Kab Sambas antusias menyaksikan acara penutupan itu. Penutupan ditandai dengan penabuhan genderang tahar oleh Bupati dan para undangan. Dalam sambutannya, Bupati mengucap syukur karena perhelatan seni budaya itu berlangsung aman, tertib dan lancar. Dia memberikan apresiasi baik kepada penyelenggara, peserta hingga para penonton. Kata dia, FSBM ini sebagai wadah peningkatan kreatifitas.
“Kreatifitas yang dimiliki para peserta dan praktisi seni yang ada di Kalimantan Barat dapat berkemban dan dikembangkan, karena apabila seni dan budaya tetap lestari dan terpelihara dengan baik, maka dengan sendirinya kreatifitas masyarakat akan meningkat seiring bangkitnya kesenian dan kebudayaan daerah sebagai bagian dari kebudayaan nasional,” ujar dia.
Melalui FSBM ini, menurut Juliarti, dia yakin upaya pengembangan kesenian dan kebudayaan puak melayu di Kalbar pada umumnya, yang dilandasi budaya lokal masyarakat melayu dengan segala spesifikasinya, pada intinya dimaksudkan agar puak melayu memperoleh haknya berpartisipasi dalam kehidupan berkebudayaan. Ditambakan Bupati, kegiatan ini harus dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam semangat kebersamaan yang bersahabat.
“Walaupun jika dalam pelaksanaannya masih banyak terdapat kekurangan dan kami selaku tuan rumah tidak dapat memenuhi semua hasrat dan hajat, kami berharap itu dapat dijadikan sebagai perekat silaturahmi dan kebersamaan kita semua, karena itulah yang menjadi harapan kita bersama, menjalin persahabatan dan silaturahmi yang erat,” tegas Juliarti.
Harapan Bupati, Kegiatan FSBM IX 2013 Kalbar di Kab Sambas lebih mempopulerkan wisata seni budaya sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian dan pengembangan seni budaya. Tentunya ungkap Juliarti, festival ini bukan hanya menjadi festival masyarakat melayu atau milik pemerintah saja, tetapi ini menjadi festival masyarakat kalbar.
“Mari kita wujudkan festival ini sebagai keinginan kita menjadikannya milik rakyat kalbar, milik bangsa Indonesia, semoga FSBM kali ini dan kedepannya menjadi wisata seni budaya yang semakin kuat keberadaannya di Kalimantan Barat khususnya dan dapat populer secara nasional bahkan internasional. Kami pemerintah daerah kabupaten sambas mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik peserta, penonton hingga penyelenggara yang telah memberikan dukungannya,” ucap dia.
@Sambas.go.id
0 komentar:
Posting Komentar