Home » , » Tertipu SMS, Guru Singkawang Kehilangan Rp 10 Juta

Tertipu SMS, Guru Singkawang Kehilangan Rp 10 Juta

Written By irvan hidayat on Senin, 02 September 2013 | 09.50

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Guru SMAN 9 Singkawang, Agus Priyanto harus merelakan uang sekitar Rp 10 juta miliknya raib diambil penipu. Penipuan ini mengatasnamakan seorang direktur jenderal (Dirjen) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jumat (30/8/2013) lalu. 
Agus menjelaskan, saat itu dia sedang berada di Pondok Pesantren Ushuluddin, Singkawang. Kemudian dia mendapat pesan singkat dari orang yang mengaku Kepala SMAN 9 Singkawang, Mus'an.
"Saat itu saya berpikir itu nomor Kepsek lainnya. Jadi saya teruskan membaca petunjuk dalam pesan tersebut," papar Agus, Senin (2/9/2013).
Dijelaskannya, dalam pesan tersebut, oknum yang mengaku Kepala SMAN 9 Singkawang menyatakan bahwa dirinya diundang untuk menghadiri seminar peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan guru dari Kemendikbud.
Tertera dalam pesan tersebut, acara dilaksanakan 7-8 September tahun ini di Hotel Arya Duta Jakarta. Di dalamnya, juga tercantum nomor pesertanya dengan nomor 9992277. Dijelaskan juga, untuk biaya transportasi dan akomodasi ditanggung oleh Ditjen Dikbud Kemdikbud Rp 7 juta setiap peserta.
Untuk Menerima Dana Transportasi & Akomodasi, Agus diberi nomor pejabat Kemendikbud yaitu 081296356401. Mendapat informasi seperti itu, Agus langsung menelepon nomor tersebut.
Setelah tersambung, Agus mendapat penjelasan cara konfirmasi dari orang yang mengaku Dirjen. Dirjen palsu pun meminta Agus segera ke ATM. Dirinya dipandu untuk mencocokkan identitas. "Orang itu sempat mencocokkan identitas saya. Dia menyuruh cepat, karena kantor akan segera tutup. Dipandulah saya saat di ATM," katanya.
Saat itu, Agus diminta beberapa hal termasuk menekan kode yang dikatakan nomor peserta. Tanpa curiga, dirinya mengikuti saja instruksi tersebut. Tanpa sadar, Agus telah mentransfer uang dua kali dari ATM. Pertama sekitar Rp 9,9 juta, kedua Rp 100 ribu untuk mengisi pulsa.
Setelah struk tanda transfer keluar, dirinya diminta untuk mengecek saldo. "Begitu selesai, orang itu menelepon dan memerintahkan saya mengecek saldo. Saya kaget, saldo kosong," jelasnya.
Setelah mengetahui saldonya kosong, Agus bermaksud melanjutkan pembicaraan dengan Dirjen palsu tersebut. Namun telepon langsung dimatikan dan tak lagi aktif ketika dihubung. Sesaat kemudian Agus sadar kalau dirinya telah ditipu, dan kehilangan sekitar Rp 10 juta.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Inaprofit.com | Ndybook | Paidtoface.com | Inashop.tk | Storecommunity.tk
Copyright © 2013. Hidup Ditampal Batas - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Community
Proudly powered by Blogger Power By: Inaprofit.com