![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoteNKfJg74ivbus3ogT1L23W-ud444zV50W6SHjmWShE3SxUlQoO3qY1Tvxt60UqO8qSzm-Sqbg3Av5eVdHCKGbNClFKpK-_5KOe-OBQQsvoCw8s-o4WtVOlmQQOY2bb6ALYDwW_d4Hw/s1600/images.jpg)
"Kita bisa kita bayangkan seminggu paling hanya dua jam pelajaran saja di sekolah umum, jadi belum tentu efektif memberikan pelajaran di sekolah sehingga pendidikan diniah menjadi sebuah jalan keluar untuk itu," ujar Nuriahman kepada Tribun, Selasa (3/9).
Ia mengungkapkan selama ini program diniah memang diselenggarakan masyarakat umum secara swadaya."Tapi kita berharap sekolah-sekolah umum juga bisa menyelenggarakan program diniah, karena saat ini baru terbentuk 24 diniah se-Kabupaten Sambas, dan masih jauh dari ideal untuk menjawab tantangan saat ini," katanya.
"Selain itu juga para guru agama yang sudah sertifikasi tidak akan kesulitan untuk memenuhi jam wajib mengajar mereka, karena bisa mengajar pada program diniiah," ujar Nuriahman.
0 komentar:
Posting Komentar